Tuesday, August 27, 2013

Tuhan Sebagai Sebuah Nama

Menyambung artikel sebelumnya yang berisi penjelasan tentang nama, berikut ini akan dibahas tentang nama "tuhan".

Jika ada si A mengatakan kepada si B, "Kamu naik taksi saja ke kantor", tentu yang dimaksudkan adalah taksi yang umum seperti gambaran yang pernah dilihat oleh banyak orang, karena hampir sebagian orang pernah melihat taksi. Dalam asumsi mereka, taksi adalah mobil sedan keluaran 5 tahun terakhir yang joknya nyaman dan dilengkapi dengan AC. Jarang ada yang berasumsi bahwa taksi adalah mobil kijang doyok yang diubah menjadi odong2 dengan kursi kayu dan tanpa AC.

Tetapi jika si A mengatakan kepada si B, "kamu makan buah saja supaya kamu tidak mudah mengantuk di siang hari", maka si B akan bertanya, "Buah yang mana"? Si B bertanya karena nama "buah" itu terlalu generik, apalagi buah yang bisa menghilangkan rasa mengantuk. Biasanya si A kemudian menjelaskan buah yang dimaksud itu.

Sunday, August 25, 2013

Nama, noun (English), nōmen (Latin), ónoma (Ancient Greek)

Nama adalah sebuah kata ganti yang mewakili sebuah benda nyata atau imajiner, dimana nama itu digunakan untuk memudahkan komunikasi. Dalam pelajaran bahasa Indonesia disebutkan bahwa noun itu adalah "kata benda". Ini ajaran yang salah. Noun adalah kata nama, tidak harus benda. Contohnya, udara, pikiran, penglihatan, kemampuan, malaikat, dan tuhan itu bukanlah kata benda tetapi kata nama.

Jika disebutkan nama "planet", maka imajinasi kita akan melayang kepada benda masif yang bulat, besar dan melayang2 di alam semesta ini. Nama selalu berhubungan dengan imajinasi terhadap apa yang diwakili oleh nama itu. Hasil penelitian neurosains membuktikan bahwa otak kita menyimpan data lebih banyak dalam bentuk gambar / video, dibandingkan dalam bentuk teks. Contohnya nama "planet" itu disimpan dalam bentuk gambar dari planet2 yang pernah kita lihat (dari teropong atau dari gambar), dan setelah disimpan maka data gambar itu diberi label "planet".

Big Bang Tidak Terjadi Hanya Pada Satu Titik

Para ilmuwan telah melakukan pengamatan ke Galaksi tetangga dan kemudian mencoba mengukur universe expansion.

Hasil yang diperoleh adalah galaksi manapun yang diamati, semuanya menjauh dari bumi.

Pada gambar terlampir terlihat bahwa galaksi yang segaris lurus dengan bumipun ternyata juga saling menjauh. Semula ini menimbulkan dugaan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Setelah dilakukan penelitian yang lebih mendetail lagi, diperoleh kesimpulan bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta, tetapi universe expansion terjadi pada setiap titik di jagad raya ini.


Thursday, August 15, 2013

Precognition

Precognition berasal dari bahasa Latin præ-, yang artinya "sebelum" + cognitio, yang artinya "pengetahuan". Berbeda dengan recognition yang berasal dari "re", yang artinya "tentang" + cognitio, yang artinya "pengetahuan". Recognition adalah mengambil kembali pengetahuan yang sudah ada di otak. Sedangkan precognition adalah pengetahuan yang muncul sebelum saat yang seharusnya sebagai hasil dari adanya ESP (extra sensory perception). Dalam bahasa indonesia disebut ramalan, terawangan, dalam bahasa Jawa "weruh sakdurunge winarah" yang artinya "paham sebelum tahu".