Wednesday, February 25, 2015

Merahmu, Merahku

Apakah merahmu sama dengan merahku?
Belum tentu sama, karena warna hanyalah ilusi. 
Ada yang menyebut merah sebagai merah.
Padahal yang lain menyebut hijau sebagai merah. 

Itu baru soal warna, apalagi soal kebenaran, agama dan tuhan.
Benarkah tuhanmu sama dengan tuhanku?
Seberapa jauh pengenalan terhadap tuhanmu sehingga mampu membuat komparasi?
Jadi bahaslah kebenaran sebuah warna sebelum membahas ketuhanan.

Friday, February 20, 2015

Mengenal Diri, Mengenal Tuhan

Kenalilah dirimu, maka engkau akan mengenali Tuhanmu, begitu yang disampaikan oleh para alim ulama jaman dulu. Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu.

Apa yang perlu dikenali? Ada banyak hal, mulai dari bentuk fisik, cara bergerak, ekspresi sedih atau gembira, perilaku, pikiran, perkataan dan perbuatan.

Tidak berbeda jauh dengan ajaran Hindu Tri Kaya Parisudha, yaitu Berpikir yang baik dan benar (Manacika), Berkata yang baik dan benar (Wacika) dan Berbuat yang baik dan benar (Kayika).

Tuesday, February 3, 2015

Eksperimen pembuktian OOBE (Out of Body Experiences)

Dr. Charles Tart, Professor Emeritus of Psychology pada University of California membuat eksperimen yang membuktikan bahwa ada subyek yang bisa menebak angka 25132 dengan tepat, sedangkan angka itu dituliskan di ruangan lain.

Atheisme, secara psikologis tidak memungkinkan untuk ada

Itu berdasarkan kesimpulan pada bagaimana cara manusia berpikir. Kesimpulan ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat manusia terlahir sebagai believers, bukan sebagai atheist.
Sejak lahir manusia belum mengenal tuhan. Yang dikenal mereka hanya orang yang mengasuhnya dan mereka percaya pada pengasuhnya itu. Believing. Ini percaya kepada real friends. Nanti dalam perkembangannya akan muncul imaginary friends pada anak2 yang dididik secara relijius.