Thursday, May 7, 2015

Bagaimana Caranya Memancing Perdebatan


Ada sebagian orang yang membuat sebuah artikel dengan berbasiskan pada pemikirannya sendiri. Dia mengulas panjang lebar tentang sesuatu hal, lalu memberikan opininya atas hal tersebut dengan berbagai argumen yang mendukungnya. Saya sendiri lebih sering menggunakan cara yang ini dalam menulis sebuah artikel.

Kelemahan dari penulisan model begini adalah, orang2 yang tadinya berniat untuk debunk bisa jadi mundur teratur setelah membaca berbagai argumen yang dipakai di sana. Untuk menghindari malu biasanya orang tidak mau debunk yang sulit2. Keuntungan dari penulisan model seperti ini adalah si penulis tidak perlu adu argumen untuk mempertahankan pendapatnya karena nyaris semua argumen pertahanan sudah tercantum dalam artikel tersebut.

Kalau ingin membuat artikel yang bakalan ramai didebat, buatlah artikel dengan posisi argumen yang mengambang, yang tidak menunjukkan kita berpihak pada yang pro atau kontra terhadap isi artikel itu. Kalau perlu berikan kalimat tanya pada akhir artikel, "Bagaimana pendapat anda"?

Dengan cara demikian si penulis akan berada pada posisi aman. Tidak akan ada yang membantah post itu, karena sifatnya hanya membeberkan fakta dan kemudian minta pendapat kepada para pembaca.

Kalau lebih banyak pembaca yang pro dengan artikel itu, si penulis tinggal ikut2an pro. Demikian juga sebaliknya. Sehingga kans si penulis untuk menang debat akan menjadi lebih besar, karena dia akan belajar banyak dari pengomen2 yang lain dan kemudian tinggal menyudutkan pihak yang lebih sedikit dan berseberangan.

Tentu saja bagi sebagian penulis yang lain, cara mengambang seperti ini bisa disebut sebagai cara yang kurang berani, main jalan tengah, atau dianggap masih malu-malu dan takut-takut untuk mampu bersikap dan berani menghadapi setiap counter argument yang muncul.

Yang lebih nikmat lagi adalah posisi para debunker. Mereka tidak perlu membuat artikel dengan susah payah karena harus mencari referensi beserta argumen2 pendukungnya. Cukup mencari celah dimana dia bisa masuk dan membantah sebagian atau seluruh isi artikel itu. Kalau tidak ada celah ya cukup berdiam diri saja, toh nothing to loose. Kalau ada celah minimal bisa langsung beraksi dan berharap itu adalah sebuah pukulan telak sehingga bisa mengundang kekaguman dari pembaca yang lainnya.

Gaya yang manapun yang kita pilih sangat tergantung preferensi kita, bebas-bebas saja dan tidak ada keharusan apapun. Ada yang suka gaya searah tapi telak. Ada yang suka gaya mengambang. Ada juga yang suka gaya hit and run, kalau kira2 bakalan kalah ya mending kabur aja. pacman emoticon

Dengan adanya banyak gaya itulah maka hidup ini menjadi rame. smile emoticon

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.